Masa untuk mengintip senjakala dari Putrajaya.
Senja yang tak berapa menawan.
Masih setia mengikut aturan alam tanpa pernah memungkiri waktu untuk memberi laluan kepada malam.
Ada apa kau bertemu dia
Mungkinkah kau ingin bagi cintamu
Jika memang kau bagi cintamu
Masih pantaskah ku jaga hatiku
Ingatkah semua kata yang kau ucap dulu
Kau berjanji untuk setia
Kini kutanya kemana janji itu kau buat
Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini
Karena pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini
Aku ingin semua cintamu hanya untukku
Memang ku tak rela bagi untuk hati yang lain
Jika memang kau bagi cintamu
Kemana janji itu kau buat
Kau buatku menangis tanpa air mata
Sampai kuteriak pun sudah tak ada suara
Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini
Karena pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini
Aku ingin semua cintamu hanya untukku
Memang ku tak rela bagi untuk hati yang lain
Aku tak rela kau bagi untuk hati yang lain
Sebelum hari Kebangkitan, aturan alam tak pernuah culas... cuma tangan-tangan mungkar manusia merosakkan alam lalu menconteng kelam jerebu pada kanvas senja kirmizi.
ReplyDelete(Fuh, gapo aku tulih ni?...)
fuh...... tabik spring
Deletetoink toink toink